nusakini.com--Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Apolo Safanpo berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada mahasantri Program Beasiswa Santri Berprestasi yang saat ini kuliah di kampusnya.  

Komitmen ini disampaikan Apolo Sufanpo saat menerima kunjungan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ahmad Zayadi di Kampus Uncen.  

"Saya akan memberikan beasiswa S2 bagi mahasantri PBSB Uncen yang berhasil meraih nilai akademik tertinggi," terangnya di Jayapura, Minggu (01/07). 

Kerjasama Kemenag dengan Uncen dalam PBSB berlangsung sejak 2026. Saat ini, tercatat ada 24 santri penerima PBSB yang belajar di kampus Uncen, termasuk yang baru lulus seleksi masuk tahun 2018. Mereka tengah menempuh program pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, dan teknik.  

Apolo Safanpo mengapresiasi mahasantri PBSB Uncen yang saat ini belajar di kampusnya. Mereka bisa mengikuti perkuliahan dengan baik.  

• Kemenag Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah
• Lulusan Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Waryono: Santri PDF Ulya Makin Kompetitif
• HD: Ponpes Al-Ittifaqiah Buktikan Luluskan Santri Berakhlakul Kharimah dan Berprestasi
• Kemenag: Pesantren Khilafatul Muslimin Tidak Terdaftar di Kementerian Agama
• 3.890 Santri Ikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan Jenjang Ula

Apolo berharap, mahasantri PBSB dapat terus merawat tradisi kesantriannya dan nantinya menjadi kader muslim yang moderat. 

“Kami arahkan mahasantri PBSB untuk mengikuti pengkaderan dalam organisasi ekstra kampus, baik itu di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) maupun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),” ujar Apolo. 

Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi berharap mahasantri PBSB di Uncen dapat menjadi sarjana sekaligus agen perubahan di tengah-tengah masyarakatnya. Selain itu, mereka juga bisa menjadi teladan, dan dengan ilmunya mampu menyampaikan pengetahuan serta ajaran Islam dengan selalu mengedepankan Islam yang ramah, toleran dan cinta tanah air. 

Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said menambahkan, Uncen menjadi mitra PBSB yang dikhususkan bagi santri-santri dari wilayah Indonesia Timur. Saat ini, mayoritas berasal dari Papua dan Papua Barat. 

“Kami ingin ada pemerataan pengembangan pesantren dari segala bidang. Oleh karenanya kami bermitra dengan Uncen untuk maksud tersebut," harapnya.  

Ikut hadir dalam pertemuan ini, Kepala Biro Administrasi Akademik Uncen, Kabid Pendidikan Islam, pejabat eselon IV Kanwil Kemenag Provinsi Papua serta pengurus CSSMoRA Uncen.(p/ab)